Mengapa memilih prodi PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia)


Kadang saya berfikir walaupun sekarang mulai jarang, apakah semua orang adalah peran utama dalam kehidupan ? 
atau ada beberapa yang menjadi peran utama dan yang lain hanya figuran??
hanya aku atau kalian juga pernah memikirkanya??

tapi beberapa kali pertanyaan itu ditepis dengan jawaban asumsi dari hati, apakah Tuhan sebercanda itu? menjadikan seisi bumi figuran dan hanya beberapa diantaranya saja pemeran utamanya?? 😇


hai... hari ini kamis,bentar aku lihat dulu kalender ku, ok benar... kamis dini hari dimulai pukul 2:21 WIB, setelah mengerjakan tugas publikasi jurnal/proccedings, dari profesor Suryanto, dan ya... tiga minggu ini kehidupanku kembali pada masa- masa gak ada inspirasi untuk bahan skripsi saat S1 dulu.

karena gak bisa tidur dan kepikiran sesuatu, saya tulis aja di blog yang usang ini, mungkin boleh di kasih judul ".....itu kan ada diatas".


DariSMP, pengalaman organisasi yang "agak" profesional ku mulai, saya merasa kalau di masa itu adalah masa yang sangat amat mempengaruhi kehidupan, cara fikir, believe, dan cara pandang saya terhadap dunia ini, hingga sekarang, bahkan dalam memilih prodi di S2 ini pun yang sering aku jawab "iseng"/ ber dialektika, serta diksi yang manis untuk orang- orang yang bertanya "mengapa milih jurusan ini?, dulu Teknik Informatika, kok jauh amat", sebenernya gak jauh juga sih, teknik informatika kan bisa digunakan dalam seluruh lini kehidupan dan relevan direlasikan dengan semua cabang keilmuan ya.. kan ? ya.. kan ? ya dong... 👦. itu semua dipengaruhi oleh masa SMP ku, ku rasa.

mengapa ?, karena dari dulu menjadi ketua ekskul PMR (Palang Merah Remaja), menjadi Bendahara OSIS SMP, disitu saya dihadapkan dengan "kota" yang mana dalam kehidupanku sebelum SMP selalu di desa, mulai dari cara berbicara, bersosialisasi, mengamati, menikmati dunia saya lakukan selayaknya anak desa, tetapi setelah SMP, saya diharuskan untuk menjadi sedikit "anak kota".

hingga pada akhirnya di SMA pun diberi kesempatan menjadi ketua OSIS dan juga Wakil ketua PMR (kelihatan kan aku tipe orang setia, tidak pernah kelain hati). karena nggak boleh merangkap jabatan maka saya dianjurkan oleh pembina PMR dulu di SMA untuk memilih menjadi Ketua OSIS, dan meningkalkan jabatan di PMR, meski selalu ada penyesalan pada setiap jalan kehidupan, saya merasa saya kurang berhasil dalam mengemban amanah sebagai ketua OSIS, karena dulu saya hanya terpaku pada organisasi itu saja, dan kurang memperhatikan ekstrakulikuler dan juga wadah pengembangan siswa yang lainya, dan hanya berfokus pada pengembangan anggota OSIS ku saja, meski sangat layak untuk disyukuri, sahabat- sahabatku yang pernah berorganisasi dengan ku di OSIS telah mendapatkan kesuksesanya masing- masing, dalam pendidikan maupun pekerjaan, semoga dalam agama dan keluarga juga. 😇.

dimulai dari itu semua, dari ketidak fokusanku pada skala masiv terbebas dari apapun alasanku ketidak pahaman dan proses belajar, hingga kini dalam dunia perkuliahan S1 saat diamanahi menjadi koordinator PSDM di UKM Merpati Putih, dan selanjutnaya menjadi Pelatih di UKM, hingga pada S2 ini memilih prodi PSDM adalah mungkin cara pandangku dan cara menebus penyesalan dan menjadi habit, dan kecenderungan untuk dapat membantu, mengembangkan kualitas manusia dan juga organisasi apapun dan lingkungan manapun dimana aku berada duduk dan memijak tanah, walau saya juga belum baik tapi bayangkan betapa indahnya jika kita bisa mekar dan harum serta membaik bersama.

dan ini sebenarnya alasan kenapa memilih PSDM sebagai pandangan dan juga prodi yang kupilih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hampir selesai

Tersesat di Pulau tak berpenghuni (Pulau Sempu)